RITUAL ADAT – ADAT DAKKA

Ada 5 ritual / adat nenek moyang di dakka ya itu ma,baca di buttu potu, ma,baca di buttu dakka, ma,baca di buttu banato, dan mappasompa/meghayutkan perahu di sungai yang berisi banyak macamnya, berupa ayam hidup, pisang, dan masih banyak lagi, sory aku lupa masih ada 1 lagi yaitu mandi air kelapa/mandi obat lapuang.

1

Fhoto : Fatma wati

ini adalah bebrapa bahan – bahan klw melakukan proses massorong dio uwai/menghayutkan di air, ritual adat dakka ada daun sirih yang di lipat, ada beras warna warni, ada yang berwarna orange, putih, hitam, kuning, dan ada juga telur ayam kampung, pisang di potong – potong kecil, ada juga di namakan cucu banna yg panjang – panjang, ada juga kalosi / pinang, dan daun pelapisnya kata nenek yang melakukan itu adalah daun uco uco.

3

Fhoto : Fatma wati

beliau ini bernama Hj,marjani, inilah nenek yang mempersiapkan bahan – bahan untuk di baca di buttu dakka umur nenek ini sudah menghampiri 200 tahun, tinggal nenek ini yang masih kental mempertahankan adat dakka di desa dakka ini.

2

Fhoto : Fatma Wati

beginilah keadaan ma’baca di buttu dakka dan ada juga di gunung tosalama yang di tempati ma’baca – baca yakni buttu benato, buttu potu, dan buttu dakka. Acara ini tiap tahun, biasa juga tiap bulan tetapi ke buttu tosalama nenek ganti- gantian, kalaw sudah, gunung buttu dakka, biasaya ke gunung banato, sudah itu kegunung patu ada juga di bilang mappasompa ada juga menrio wai kaluku / air kelapa.

4

Fhoto : Fatma wati

Alasan tradisi ini dilakukan kata nenek – nenek dahulu pergi berkebun disana entah kenapa tiba – tiba hilang tak tahu kemana, begitu pula dengan semua 3 tosalama, konon katanya tosalama ini tidak meninggal, makannya sampai sekarang masih sering pergi ma’baca.


fatmaPenulis : Fatma Wati / Alwhy Syam Fatma

Tentang haassbbii

MEMBERI SEBANYAK BANYAKNYA BUKAN MENERIMA SEBANYAK BANYAKNYA
Pos ini dipublikasikan di Tak Berkategori. Tandai permalink.

Satu Balasan ke RITUAL ADAT – ADAT DAKKA

  1. Nurdin hamma berkata:

    Apapun yang dilakukan dalam kehidupan sekarang akan berdemensi sejarah bagi kehidupan berikutnya, olehnya itu mari menorehkan sejarah kita masing-masing di atas tikar kebaikan yang bermuara pada keridhaan ilahi rabbi, maju terus generasi KPBD untuk sebuah kejayaan dan kemakmuran bersama penghuni bumi lainnya

Tinggalkan komentar